Senin, 17 Mei 2010

tips perawatan Anggrek

mau tau gimana cara merawat Anggrek kesayangan kita??
merawat Anggrek bukanlah hal yang sulit kug,,
semuanya bisa kita lakukan dengan mudah dan menyenangkan...

Berikut ini ada tips merawat anggrek, yang aku dapat dari milis.

1. Lokasi, suhu dan kelembaban: Anggrek akan tumbuh dengan baik di dataran tinggi (di dataran rendah juga bisa hidup, tetapi harus memenuhi ketentuan yang tepat), suhu berkisar 15 – 35 derajat Celcius (suhu optimum 21 derajat Celcius) dengan sirkulasi udara yang baik. Kelembaban udara berkisar 65 – 70 %.
2. Cahaya matahari: Tanaman anggrek pantang kena sinar matahari langsung, tetapi masih toleran terhadap sinar matahari pagi (antara jam 7 – 9 pagi). Anggrek yang kurang dapat cahaya matahari tumbuh kurus, berdaun sempit dan panjang, sebaliknya jika kelebihan sinar matahari daun akan menguning seperti terbakar. Anggrek akan tumbuh dengan baik jika digantung di bawah kerimbunan pohon.
3. Penyiraman: Tidak ada patokan tepat untuk menyiram anggrek. Cara praktis untuk mengetahui apakah tanaman sudah perlu disiram dengan memantau kondisi media tanamnya. Penyiraman sebaiknya dengan sprayer dan air yang digunakan bebas kaporit dan senyawa kimia lainnya. Anggrek muda lebih membutuhkan banyak air, penyiraman sebaiknya 1 hari 1 kali. Untuk anggrek yang lebih besar, 2 hari sekali cukup memadai. Terlalu banyak air akan membuat anggrek mudah diserang jamur yang menyebabkan daun dan akar membusuk. Bunga anggrek sebaiknya jangan terkena air karena akan cepat rontok.
4. Pemupukan: Anggrek perlu dipupuk untuk membuatnya rajin berbunga. Tips untuk memilih pupuk yang tepat adalah pilih pupuk cair (pupuk daun), unsur makro NPK harus disesuaikan dengan usia tanaman (anggrek muda memerlukan unsur N lebih banyak, sedangkan anggrek siap berbunga memerlukan unsur P lebih banyak). Pemupukan dilakukan seminggu sekali dengan dosis 1/2 sdt untuk 1 liter air. Semprotkan larutan pupuk dengan sprayer pada bagian daun dan akar. Pemupukan bisa dilakukan lebih sering dengan mengurangi dosis.
5. Media tanam: Media tanam yang baik adalah yang tidak cepat lapuk, memudahkan akar menempel, berongga (porous) untuk sirkulasi udara, dapat menyimpan zat hara, serta tidak mudah menjadi sumber penyakit. Macam media adalah pakis, moss, sabut kelapa, arang kayu, pecahan batu bata atau genteng.
6. Pot: Untuk pot bisa dipilih pot tanah atau plastik. Pot tanah bisa menyimpan air, sedangkan pot plastik tidak. Aggrek juga bagus ditanam di blok pakis dan digantung di bawah pohon. Secara berkala sebaiknya dilakukan repotting, misalnya 6 bulan sekali untuk memberi ruang lebih pada akar anggrek.

Jenis-jenis Anggrek yang di Lindungi di Indonesia



Berdasarkan PP no. 7 Tahun 1999 beberapa jenis anggrek di Indonesia dilindungi, yang tidak diperbolehkan untuk diperjualbelikan namun dengan mempunyai ijin penangkaran para penangkar anggrek dapat memperjualbelikan hasil anggrek penangkarannya (untuk mendapatkan ijin penangkaran anggrek hubungi Balai KSDA terdekat), berikut jenis-jenis anggrek dimaksud ;

* Ascocentrum miniatum atau anggrek kebutan
* Corybas fornicatus, anggrek koribas
* Coelogyne pandurata, anggrek hitam
* Cymbidium hartinahianum, anggrek hartinah
* Dendrobium d'albertisii, anggrek albert
* Dendrobium lasienthera, anggrek stuberi
* Dendrobium macrophyllum, anggrek jamrud
* Dendrobium catinecloesum, anggrek karawai
* Dendrobium palaenopsis, anggrek larat
* Dendrobium ostrinoglosum, anggrek karawai
* Gramatophyllum papuanum, anggrek raksasa irian
* Gramatophyllum speciosum, anggrek tebu
* Macodes petola, anggrek ki aksara
* Paphiopedillum chamberlainianum, anggrek kasut kumis
* Paphiopedillum glaucophyllum, anggrek kasut berbulu
* Paraphalaenopsis devenei, anggrek bulan bintang
* Paraphalaenopsis laycockii, anggrek bulan Kalimantan Tengah
* Paraphalaenopsis serpentilingua, anggrek bulan Kalimantan Barat
* Phalaenopsis amboinensis, anggrek bulan Ambon
* Phalaenopsis gigantea, anggrek bulan raksasa
* Phalaenopsis sumatrana, anggrek bulan Sumatra
* Phalaenopsis violacose, anggrek kelip
* Renanthera matutina, anggrek jingga
* Spathoglattis zurea, anggrek sendok
* Vanda celebica, vanda mungil Minahasa
* Vanda hookeriana, vanda pensil
* Vanda pumila, vanda mini
* Vanda sumatrana, vanda Sumatra

oleh karena itu, Ayo kita menjaga kelestarian anggrek khususnya yang asli Indonesia dengan cara: tidak mengambil anggrek dari habitat aslinya di hutan bahkan secara tidak wajar, jangan sampai anak cucu kita hanya akan melihat anggrek asli Indonesia di negeri tetangga. Ironis bukannnnn??????????

Kamis, 13 Mei 2010

Jenis-jenis Anggrek



Jenis anggrek

Terdapat lebih dari 25.000 spesies anggrek dan lebih dari 100.000 hibrida. Beberapa orang merujuk hal ini sebagai "jenis anggrek", tetapi sebenarnya hanya ada dua jenis anggrek. Diantaranya adalah jenis terrestrial orchids (anggrek yang hidup di daratan) dan epiphytes orchids (anggrek benalu).

Terrestrial orchids termasuk spesies anggrek yang tumbuh di atas tanah. Sedangkan Epiphytes adalah jenis anggrek yang tumbuh di pohon. Baik Terrestrials dan epiphytes dapat tumbuh dengan salah satu dari dua cara yaitu dengan memunculkan tunas baru di samping tumbuhan asli sehingga menyebabkan adanya pertumbuhan anggrek yang menyebar, atau pertumbuhan baru dapat ditambahkan ke puncak, sehingga meningkatkan ketinggian dari anggrek.

Kedua jenis anggrek tersebut sangat terkenal diantara para penggemar bunga. Beberapa spesies terrestrial orchid terkenal, diantaranya Cymbidium dan Calopogon. Dan beberapa epiphytes populer adalah Dendrobiums dan Bulbophyllums.

Tentu saja, dua jenis anggrek itu juga diwakili oleh anggrek langka. Karena popularitas dari bunga ini, ada beberapa jenis anggrek langka yang terancam punah karena pengrusakan habitat atau adanya penyelundupan. Karena tingginya harga dari anggrek langka yang dapat diambil di beberapa pasar, ada beberapa anggrek langka telah menjadi punah.

Terrestrial orchids

Dari dua jenis anggrek, terrestrial orchid merupakan spesies yang paling dicari. Jenis Terrestial orchid termasuk jenis cymbium. Anggrek Cymbidium, misalnya, ada 40 jenis dan ribuan hirbida. Ini adalah salah satu jenis anggrek yang dapat diolah. Mereka dapat berkembang di lapangan dan juga bisa tumbuh di pohon-pohon dan batu. Habitat alami mereka meluas dari Asia tenggara ke Jepang dan Australia.

Salah satu alasan anggrek Cymbidium begitu populer adalah mereka yang mudah tumbuh. Anggrek Cymbidium adalah pilihan populer untuk pemula dan mereka akan menghasilkan bunga yang indah setiap tahun tentunya dengan perawatan yang tepat.

Epiphytes

Istilah epiphytes tidak dilindungi undang-undang untuk jenis anggrek. Ia merujuk kepada tanaman yang memiliki sistem akar di atas tanah.

Dendrobiums dikenal merupakan species yang terbaik dari jenis anggrek ini. Terdapat lebih dari 1000 jenis Dendrobiums dan mereka berasal dari India Utara, Asia Tenggara, Australia dan Polinesia. Daerah dengan iklim tropis ini biasanya hangat, lembab sehingga cocok untuk jenis Epiphyte orchid tumbuh. Phalaenopsisconditions merupakan salah satu diantaranya. Biasanya Dendrobiums tumbuh baik bila dirawat dengan suhu hangat dan lembab.Dendrobiums juga mudah untuk tumbuh tetapi membutuhkan perawatan yang lebih daripada Cymbidiums, selain itu Dendrobiums juga tidak berbunga secara teratur.

Spesies epiphyte lain yang juga populer adalah Phalaenopsis. Phalaenopsis (juga disebut Phals) merupakan bunga yang tahan lama dan mudah untuk tumbuh. Sering terlihat di acara pernikahan dan memiliki berbagai warna termasuk pink, kuning, dan bergaris-garis (stripes).

Dengan pembawaannya yang anggun, Anggrek cantik ini cocok untuk acara-acara khusus atau hari peringatan.

Jenis-jenis anggrek hias
Penyebutan jenis anggrek hias biasa disebutkan dengan nama genusnya saja karena banyak sekali hibrida antarspesies dan antargenus yang telah dibuat. Akibatnya, penamaan anggrek memiliki semacam aturan khusus yang agak "menyimpang" dari aturan penamaan botani biasa.
Berikut adalah nama-nama genus anggrek hias populer:
• Cattleya, bunganya besar dan spektakuler, namun sulit dipelihara
• Dendrobium, tanaman hias paling populer dari antara jenis-jenis anggrek
• Grammatophylum, anggotanya termasuk anggrek Papua raksasa
• Oncidium, termasuk di dalamnya anggrek "golden shower"
• Phalaenopsis, kepopulerannya mendekati Dendrobium. Anggrek bulan adalah salah satu jenisnya
• Spathyphyllum, anggrek tanah
• Vanda, biasanya sebagai bunga potong
dan masih banyak lagi yang lainnya......,..

budidaya anggrek


SEKILAS TENTANG BUDIDAYA ANGGREK

Anggrek dikenal sebagai tanaman hias populer yang dimanfaatkan bunganya. Bunga anggrek sangat indah dan variasinya hampir tidak terbatas. Anggrek biasa dijual sebagai tanaman pot maupun sebagai bunga potong. Indonesia memiliki kekayaan jenis anggrek yang sangat tinggi, terutama anggrek epifit yang hidup di pohon-pohon hutan, dari Sumatera hingga Papua. Anggrek bulan adalah bunga pesona bangsa Indonesia. Anggrek juga menjadi bunga nasional Singapura dan Thailand.

Anggrek sering dipergunakan sebagai simbol dari rasa cinta, kemewahan, dan keindahan selama berabad-abad. Bangsa Yunani menggunakan anggrek sebagai simbol kejantanan, sementara bangsa Tiongkok pada jaman dahulu kala mempercayai bahwa anggrek sebagai tanaman yang mengeluarkan aroma harum dari tubuh Kaisar Tiongkok.

Pada pertengahan zaman, anggrek mempunyai peran penting dalam pengembangan tehnik pengobatan menggunakan tumbuh-tumbuhan. Penggunaannya pun meluas sampai menjadi bahan ramu-ramuan dan bahkan sempat dipercaya sebagai bahan baku utama pembuatan ramuan ramuan cinta pada masa tertentu. Ketika anggrek muncul dalam mimpi seseorang, hal ini dipercaya sebagai simbol representasi dari kebutuhan yang mendalam akan kelembuatan, romantisme, dan kesetiaan dalam suatu hubungan. Akhirnya, pada permulaan abad ke-18, kegiatan mengkoleksi anggrek mulai menjadi kegiatan yang banyak dilakukan di segala penjuru dunia, terutama karena keindahan tanaman ini.

Suku anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan "berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembab.

Ciri-ciri botani

Anggota suku ini cenderung memiliki organ-organ yang sukulen atau "berdaging": tebal dengan kandungan air yang tinggi. Dengan demikian ia dapat hidup pada kondisi ketersediaan air yang rendah. Air diperoleh dari hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara. Namun demikian, anggrek tidak ditemukan di daerah gurun karena perakarannya tidak intensif. Anggrek menyukai cahaya matahari tetapi tidak langsung sehingga ia biasa ditemukan di alam sebagai tumbuhan lantai hutan atau di bawah naungan. Sebagai tanaman hias, anggrek tahan di dalam ruang.

Akar serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di dalam tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan kayu-kayu lapuk yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan akar seringkali ditemukan jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.

Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah ("anggrek tanah") batangnya pendek dan cenderung menyerupai umbi. Sementara itu, anggrek epifit batangnya tumbuh baik, seringkali menebal dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan. Pertumbuhan batang dapat bersifat "memanjang" (monopodial) atau "melebar" (simpodial), tergantung genusnya.

Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai penyimpan air.

Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakannya dari anggota suku lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian Kelopak bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal). Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam "lidah" yang melindungi suatu struktur aksesoris yang membawa benang sari dan putik. Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan dua kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut "pollinia") dan terlindung oleh struktur kecil yang harus dibuka oleh serangga penyerbuk (atau manusia untuk vanili) dan membawa serbuk sari ke mulut putik. Tanpa bantuan organisme penyerbuk, tidak akan terjadi penyerbukan.

Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak mengering dan terbuka dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan; bahkan embrionya belum mencapai kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada medium yang sesuai dan melanjutkan perkembangannya hingga kemasakan.

selayang pandang DO


SELAYANG PANDANG DARK ORCHIDS COMMUNITY

Komunitas Dark Orchids atau biasa disebut Dark Orchids Community merupakan salah satu komunitas di jurusan Biologi Universitas Negeri Surabaya. Tepatnya pada tanggal 21 Juni 2006 para mahasiswa biologi angkatan 2005 yang bersama pembimbing dan pemrakarsanya yaitu bapak Lukas S. Budipramana yang sepakat membentuk komunitas pecinta tanaman anggrek yang diberi nama Dark Orchids Community. Nama Dark Orchids Community dipakai karena sebagian besar anggotanya merupakan penggemar tanaman anggrek yang berbunga gelap. Motivasi awal terbentuknya “Dark Orchids” adalah untuk memunculkan dan mempopulerkan kembali komunitas pecinta tanaman anggrek yang beberapa tahun lalu sempat jaya dan bahkan terkenal hingga ke unuversitas lain.

Setelah ada kesepakatan bersama, akhirnya dibentuklah kepanitiaan in formal yang pada awalnya diminati banyak anggota. Namun belakangan, sebagian besar dari mereka satu per satu seakan menghilang sampai akhirnya hanya ada beberapa mahasiswa biologi angkatan 2005 yang tetap eksis pada komitmen awal yang telah disepakati sebelumnya.

Untuk setiap kegiatannya dilakukan pelatihan-pelatihan yang rutin diadakan, salah satunya yaitu pengadaan bibit-bibit anggrek. Menurut cerita mereka, pada awalnya dana untuk pembelian bibit diperoleh dari sumbangan uang pribadi dari bapak Lukas sebagai modal, karena butuh dana yang sifatnya kontinue di setiap kegiatannya, lama-kelamaan mereka terpaksa merogoh kocek masing-masing. Bahkan mereka tidak menggunakan pot sebagai media penanaman seperti kebanyakan bibit anggrek lainnya, melainkan menggunakan gelas air mineral bekas, arang sisa pembakaran sampah, batu genting dan kayu sebagai media penanaman. Selain itu, untuk kegiatan bercocok tanam lainnya, mereka sampai membawa peralatan bercocok tanam sendiri dari rumah masing-masing. Tetapi, semua itu tidak membuat patah semangat, malahan mereka bertekad membuat Green House Jurusan Biologi tetap “hijau”.

Diantara sekelumit keberhasilan dan kepuasan yang diperoleh terdapat banyak kendala yang dihadapi. Beberapa kendala yang dihadapi seperti seputar persoalan dana yang sangat minim yang membuat mereka keterusan mengeluarkan uang pribadi yang tidak lain demi kelangsungan hidup komunitas Dark Orchids. Selain itu, masalah pengaturan tempat untuk pemanfaatan lahan di sekitar Green House yang sempat menimbulkan pro dan kontra di kalangan para dosen yang hingga sekarang belum menemui kepastian yang jelas.

Sampai pada tahun kedua pun, komunitas Dark Orchids masih dijalankan oleh sekelumit orang yang sama. Ironis memang, diantara sekian banyak mahasiswa biologi yang ada, seolah mereka tidak mau peduli dengan keadaan Green House-nya, bahkan dengan icon yang seharusnya menjadi kebanggaan kita semua. Sebenarnya sejak tiga tahun yang lalu sudah ada pembicaraan dari pihak BEMJ, terutama dari posisi Dark Orchids di Jurusan Biologi yang sempat diperdebatkan, namun Alhamdulillah sekarang Dark Orchids telah resmi masuk ke dalam keluarga besar BEMJ Biologi periode 2006-2008 khususnya pada Departemen Kewirausahaan. Di tahun periode 2009-2010 ini Dark Orchids dimasukkan ke Departemen Bakat dan Minat. Studi Banding ini merupakan salah satu program kerja Dark Orchids dengan harapan komunitas lebih maju dan sukses tentunya.


Selasa, 11 Mei 2010

Pengenalan Dark Orchids Community

Perguruan Tinggi merupakan lembaga pendidikan yang memiliki kedudukan tinggi sebagai pusat intelektual dan kebudayaan. Segala upaya diperuntukkan bagi pengembangan dan peningkatan kualitas mahasiswa sebagai salah satu upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Tantangan dan tanggung jawab mahasiswa di masa mendatang sangat berat. Di samping memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri, mahasiswa juga memiliki tanggung jawab dalam mengawal proses perubahan bangsa ke arah yang lebih baik. Hal ini, jika tidak dipersiapkan dengan baik akan berakibat buruk terhadap kemajuan bangsa kita.

Komunitas Dark Orchids merupakan salah satu komunitas mahasiswa Biologi yang ada di bawah naungan BEMJ Biologi Unesa Departemen Bakat dan Minat. Untuk mengembangkan itu semua kami melakukan persiapan-persiapan untuk semuanya itu, dalam bentuk Pelatihan Budidaya Anggrek.

Pelatihan Budidaya Anggrek merupakan salah satu upaya dalam mempersiapkan mahasiswa baru agar dapat mewujudkan visi Dark Orchids, yaitu mampu menghasilkan mahasiswa yang memiliki kecakapan dalam budidaya tanaman anggrek yang berdasarkan sumpah janji DO berperan aktif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi pertanian (kultur jaringan), dan seni untuk menyejahterakan mahasiswa Biologi.

Akhir dari kesemuanya itu, kami bertujuan dan berharap dapat menyiapkan insan akademik yang memiliki wawasan, perilaku, sikap, dan mentalitas maupun moralitas yang baik dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat melalui kegiatan budidaya tanaman anggrek.

Anggrek Catleya harrisoniana